Denpasar - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas peran industri jasa keuangan di Provinsi Bali dalam membangkitkan kembali perekonomian masyarakat Bali baik saat terjadinya pandemi Covid-19 maupun pasca pandemi. Untuk itu, Dewa Made Indra mengajak insan jasa keuangan di Bali untuk terus meningkatkan soliditas demi peningkatan perekonomian masyarakat.
Hal itu disampaikan Sekda Dewa Made Indra dalam sambutannya pada acara Dharma Santhi Nyepi Tahun Saka 1946 dengan tema "Membangun Profesionalisme Insan Industri Jasa Keuangan Sesuai Dharma Agama dan Dharma Negara" yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Provinsi Bali dan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi Bali di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali, Jumat (22/3) pagi.
"Saya mewakili Pemerintah Provinsi Bali mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh insan jasa keuangan di Provinsi Bali karena telah memiliki perhatian yang sangat luar biasa untuk menguatkan kolaborasi dan sinergi selama ini khususnya saat pandemi Covid-19," ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan Dewa Indra, peran industri jasa keuangan tidak hanya bekerja sehari-hari dalam melayani jasa keuangan namun juga dalam meningkatkan iman umat. Hal ini dibuktikan melalui pelaksanaan Dharma Santhi Nyepi Tahun Saka 1946 kali ini. Birokrat asal Buleleng ini mengatakan bahwa industri jasa keuangan merupakan pekerjaan sangat berat karena godaannya sangat besar.
"Dalam kehidupan sehari-hari, pekerjaan yang godaannya sangat berat adalah di industri jasa keuangan. Kebijakan, pelayanan langsung berhubungan dengan uang. Jika tidak memiliki integritas, maka bisa tergiur untuk melakukan tindakan yang tidak benar," terangnya.
Mantan Kalaksa BPD Provinsi Bali ini berharap kebersamaan industri jasa keuangan dalam kegiatan keagamaan bisa saling duduk bersama, menyatukan pikiran, saling menguatkan dan saling menghormati satu sama lain agar bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
"Jika itu bisa kita lakukan maka soliditas industri jasa keuangan akan semakin baik dan semakin erat kedepannya. Disamping memikirkan keuntungan perusahan masing-masing namun juga dedikasi untuk perekonomian daerah. Dukungan kontribusi industri jasa keuangan bisa Saya katakan sangat luar biasa dalam mendukung perekonomian di Bali," imbuhnya.
Sementara Ketua FKLJK Provinsi Bali I Nyoman Sudharma dalam laporannya menyampaikan tema Membangun Profesionalisme Insan Industri Jasa Keuangan Sesuai Dharma Agama dan Dharma Negara sangat aplikatif dijalankan saat ini sebagai bentuk silaturahmi untuk mempererat tali persaudaraan.
"Mari kita merajut tali silaturahmi, tali persaudaraan di tengah kondisi saat ini. Terlebih setelah perhelatan pemilu 2024. Agar menjadi pondasi kita bersama untuk ingat jalan kebenaran. Kita telah memiliki nilai-nilai suci yang terkandung dalam Pancasila yang diterjemahkan kembali melalui UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika. Masing-masing industri keuangan juga telah memiliki nilai-nilai integritas dan profesional. Jadi mari kita terus tingkatkan itu, untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," jelasnya.
Sudarma yang juga Direktur Bank BPD Bali ini mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran FKLJK dan BMPD Provinsi Bali yang telah menjalankan sinergi dan kolaborasi dengan baik selama ini. Yang telah memberikan kontribusi positif kepada perekonomian Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya.
"Kita ketahui akibat Covid-19, Pemprov Bali mengalami kontraksi perekonomian paling dalam. Namun berkat soliditas dan kerja keras kita semua, industri jasa keuangan bisa tetap tegar dan sampai saat ini bisa terus melanjutkan kontribusi kita kepada daerah sebagai bentuk yadnya kepada masyarakat terlebih yang tidak mampu," tambahnya.
Pada kesempatan yang dihadiri pula Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra, Kristrianti Puji Rahayu, diserahkan bantuan 100 tempat sampah untuk menunjang pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih, Karangasem yang diterima secara simbolis oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali.