Bogor – Kendati beberapa hari terakhir pemerintah mulai menggodok wacana impor beras untuk menstabilkan harga, Kementrian Pertanian mengklaim stok beras untuk persiapan menghadapi puasa dan Lebaran aman.

  Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan jika melihat situasi saat ini, ketersediaan beras diyakini dapat menutupi kebutuhan dalam negeri. Untuk menekan peluang impor beras, Amran mengaku saat ini Kementan mengupayakan berbagai cara untuk mendingkrak produktivitas.

  “Beras insya Allah cukup sampai puasa. Pak Mendag [Menteri Perdagangan] mengatakan impor adalah alternatif terakhir, jadi sekarang kita terus mengupayakan tanam dan tanam,” katanya usai menjadi pembicara di Sarasehan Forum Komunisi Profesor Riset, Selasa (19/5).

  Seperti diketahui, sepekan terakhir wacana impor beras mencuat setelah Mendag Rachmat Gobel menyampaikan adanya opsi impor jika kebutuhan dalam negeri tidak mencukupi dan terjadi lonjakan harga.

  Akhir pekan lalu, dalam orasinya di Cibubur, Presiden Joko Widodo mengakui adanya desakan untuk melakukan impor beras dari pihak – pihak yang diuntungkan dengan keputusan tersebut. Kendati demikian, dia menegaskan akan semaksimal mungkin menekan impor karena hal tersebut akan menyengsarakan petani.

  Dirjen Tanaman Pangan Kementan Hasil Sembiring pekan lalu menyampaikan dari sisi produksi, pihaknya tidak melihat adanya persoalan jumlah beras tersedia dalam menyambut puasa dan Lebaran tahun ini.

  Pasalnya, data yang dihimpun Ditjen Tanaman Pangan menunjukkan surplus beras dalam empat bulan pertama tahun ini mencapai 2,67 juta ton per bulan.

  Adapun, untuk pasokan selama puasa yang jatuh pada Juni-Juli tahun ini, data menunjukkan ketersediaan beras dalam negeri yaitu 8,87 juta ton.