×

OPERASI PASAR REDAM EKSPEKTASI KENAIKAN HARGA BERAS

Kamis, 19 Maret 2015 pukul 15.45 (9 tahun yang lalu) | Oleh Sigapura

Menyikapi adanya kenaikan harga beras yang terjadi di hampir seluruh kabupaten/kota Provinsi Bali, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali yang terdiri dari Pemerintah Provinsi Bali, Bank Indonesia dan Bulog Provinsi Bali melakukan Operasi Pasar di dua Pasar tradisional di Kota Denpasar, yaitu Pasar Kreneng dan Pasar Badung Jumat (27/02). Tepat pukul 06.00 WITA truk pengangkut beras dari Bulog telah bersiap untuk melayani masyarakat yang membutuhkan beras dengan harga yang murah. Pada kegiatan operasi pasar tersebut, Bulog menjual beras dengan harga Rp. 7,500/kg atau di bawah harga yang dijual di pasaran mencapai Rp. 10,000 – Rp. 12,000 untuk beras medium. Selain komoditas beras, tersedia juga bahan sembako lainnya. Operasi pasar ini akan dilakukan sampai harga beras di pasaran stabil.

Ketua TPID Provinsi Bali yang juga Wakil Gubernur Provinsi Bali, I Ketut Sudikerta yang memimpin langsung kegiatan tersebut juga melakukan survei ke para pedagang beras yang berada di Pasar Kreneng. Sudikerta akan menindak tegas terhadap adanya ulah spekulan yang secara tidak langsung menyumbang kenaikan harga beras di pasaran. “Kita menghimbau para spekulan untuk tidak menimbun beras karena akan merugikan masyarakat dan membuat harga di pasaran menjadi tidak stabil”, ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Provinsi Bali, Dewi Setyowati mengungkapkan adanya operasi pasar akan meredam ekspektasi masyarakat terhadap kenaikan harga beras. Hal ini sangat penting untuk mencegah kenaikan inflasi.  “Inflasi salah satunya dibentuk oleh ekspektasi masyarakat terhadap harga-harga. Ini yang harus kita cegah”, tegasnya. Adanya pemberitaan nasional terhadap kenaikan harga beras juga menggiring ekspektasi masyarakat di Bali. “Padahal rata-rata kenaikan beras berdasarkan pantauan di Sistem Informasi Harga Pangan Strategis (Si Gapura) hanya sebesar Rp. 400/kg, sekitar 2-3%, dibandingkan di Provinsi lainnya yang mencapai 10%. Mengenai perkembangan proyeksi inflasi Dewi menyakini masih akan terjaga dengan baik sampai akhir tahun yaitu sebesar 4,5% ± 1. Keyakinan ini dipengaruhi beberapa faktor seperti adanya kebijakan pemerintah dalam penurunan harga BBM, panen raya beberapa komoditas, dan yang terpenting adalah adanya peran TPID di seluruh Kabupaten/Kota. “Kami akan selalu berkoordinasi antar Kabupaten/Kota terkait surplus dan defisit komoditas agar terjadi kelangkaan,” jelasnya.

Kegiatan operasi pasar di dua pasar di Kota Denpasar ini akan diikuti di kabupaten-kabupaten lainnya. Kepala Bulog Provinsi Bali, I Wayan Budita menjelaskan bahwa beberapa kabupaten telah mengajukan kegiatan operasi pasar di beberapa titik pasar tradisional yang telah ditentukan. “Persediaan beras di Provinsi Bali mencapai 15.260 ton, yang mencukupi untuk 5 bulan, selain itu bulan depan (Maret) akan memasuki panen raya, jadi masyarakat tidak perlu khawatir, tutupnya.