Negara (Bali Post)
Para Petani di Subak Keduwa, Lelateng, kini dirundung rasa was-was, Pasalnya, baru sebulan menanam padi, namun sudah terserang hawa wereng. Akibatnya, padi pin terlihat merangas, Khawatir padi akan rusak lebih parah, beberapa petani terpaksa menggantinya dengan bibi baru.
Seperti yang dialami, Gede Ramika, Salah satu karma Subak Keduwa ini mengaku padinya terserang hama werang. Padahal, baru sebulan lalu ditanam. Lahan seluas 70 are yang ditanami padi itu dikhawatirkan rusak. Tanda-tanda terkena hama, menurutnya, sudah terlihat sejak bibit mulai ditanam.
Tanaman ini merupakan yang kedua (gadon) melihat ketersediaan air yang mencukupi. Dengan disertai hujan, menurutnya, padi rentan terserang hama. Seperti yang dialami tanamannya saat ini. Serangan hama cukup merata dan cepat meluas. Untuk itu, para petani merasa kewalahan dengan kondisi tersebut..
Sejatinya mereka sudah berupaya keras untuk melakukan penanganan hama tersebut, Misalnya, dengan menyemprot insektisida hingga enam kali. Bahkan, upaya pengurasan dan pengeringan sawah juga sudah dilakukan. Akan tetapi, tidak mempan. Justru padi tetap diserang hama.
“Sudah sebulan ini kena hama,”terangnya, Selasa (31/5) kemarin. Beberapa petani juga sempat melebur atau mengulang kembali proses dengan menanam bibit baru. Hal serupa juga dialami Ketut Budiasa. Petani penggarap lahan seluas 80 are ini juga mengetahui tanaman padinya merangas.
Upaya penyemprotan juga sudah dilakukan, tetapi tidak mempan. Di sisi lain, Kepala Dinas Pertanian, Perekonomian dan Peternakan I Ketut Wiratma dikonfirmasi wartawan mengatakan belum menerima adanya informasi tersebut. Namun, pihak dinas akan melakukan pengecekan langsung ke lokasi seperti apa kondisinya.
Sumber : Bali Post