Harga sayur kol di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng terpantau anjlok. Bahkan, sejumlah petani enggan untuk mengurusi lagi hasil panennya.
Seorang pengepul, Wayan Dasi mengatakan, anjloknya harga kol ini sudah terjadi sejak dua pekan lalu. Hal ini disebabkan jumlah panen yang melimpah.
Saat itu, ia sedang memanen sendiri sayuran kol di kebun milik petani bersama sejumlah buruhnya. Petani enggan mendampinginya dan memilih untuk dibayar sekaligus ketika seluruh sayurannya itu selesai dipanen.
Dikatakan, harga kol kini hanya Rp 1.500 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp 6.000. Menurutnya, di atas lahan seluas tiga hektare itu, ia mampu membawa 1,5 ton setiap hari menggunakan mobil pikapnya.
"Sekarang harganya murah sekali karena musim panen. Lagi banyak. Petaninya gak ada ini biasanya hitung-hitungan di belakang kalau sudah begini," katanya.
Dasi menambahkan, kol itu selanjutnya akan dijulanya di sejumlah pasar tradisional di Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada. Di pasar-pasar itu sudah ada pedagang yang akan menjual kolnya itu
(TRIBUN-BALI.COM, Minggu, 22 Februari 2015)