DENPASAR - Jelang Hari Pencoblosan Pemilu 2024, Pemerintah Provinsi Bali melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyampaikan rilis Nomor B.15.360/1239/UPTD/BPBD tanggal 12 Februari 2024 tentang Waspada Tempat Pemungutan Suara (TPS) Rawan Bencana Tanggal 13 s.d 14 Februari 2024 di Provinsi Bali.
Dalam rilis tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin menyampaikan bahwa pada tanggal 14 Februari 2024 Indonesia akan melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Provinsi Bali memasuki periode musim hujan, sehingga bencana Hidrometeorologi basah seperti banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem dengan angin kencang disertai petir menjadi ancaman.
“Berdasarkan peringatan dini cuaca dan iklim Provinsi Bali periode Dasarian II Februari 2024 BBMKG Wilayah III Denpasar, potensi hujan sedang hingga lebat terdapat di Kabupaten Buleleng, Bangli, Karangasem, Badung, Tabanan, dan Gianyar,” katanya.
Dalam lampiran rilis disampaikan beberapa langkah mitigasi baik terhadap bencana banjir, tanah longsor maupun bahaya petir. Diantaranya langkah mitigasi terhadap bencana banjir dengan mengetahui tingkat kerentanan area TPS, menyiagakan sarana dan prasarana penanggulangan bencana, melakukan perencanaan untuk relokasi, mengetahui saluran dan jalur yang sering dilalui air banjir dan apa dampaknya untuk TPS dan memastikan penempatan lokasi TPS tidak berada persis di dekat aliran sungai yang sering terjadi banjir.
Sedangkan langkah mitigasi terhadap bencana tanah longsor dengan mengetahui tingkat kerentanan area TPS, tidak membangun TPS di sekitar tebing/lereng yang terjal, menyiapkan skenario untuk memindahkan TPS ke lokasi yang aman dan memprioritaskan keselamatan nyawa.
Adapun langkah mitigasi terhadap bahaya petir dengan merencanakan lokasi TPS menjauhi tanah lapang tanpa ada bangunan tinggi di dekatnya, menyediakan alat penangkal petir, merencanakan lokasi TPS berada di dalam bangunan beton bertulang dan bangunan kokoh lainnya dan memastikan saat berada dalam bangunan untuk menjaga jarak satu meter lebih dari peralatan listrik, dinding, dan langit-langit rumah.
Beberapa daerah yang masuk kategori Waspada curah hujan tinggi diantaranya Kec. Pupuan, Kec. Penebel, Kec. Baturiti (Tabanan), Kec. Payangan (Gianyar), Kec. Sukasada (Buleleng), Kec. Kintamani (Bangli), Kec. Sidemen (Karangasem) dan Kec. Petang (Badung). Sedangkan kategori Siaga diantaranya Kec. Baturiti (Tabanan), Kec. Sukasada (Buleleng), dan Kec. Kintamani (Bangli).
Beberapa daerah rawan banjir kategori sedang diantaranya Desa Melinggih Kelod, Melinggih, Kerta (Payangan, Gianyar) dan Desa Tangkup, Talibeng, Loka Sari, Wisma Kerta (Karangasem).
Beberapa daerah juga teridentifikasi rawan longsor baik kategori sedang maupun tinggi yang tersebar di 8 Kabupaten se-Bali. Beberapa desa yang masuk kategori rawan longsor tinggi antara lain desa Panji (Buleleng). Lalu ada Desa Belandingan, Pinggan, Siyakin, Subaya, Sukawana, Kutuh, Bantang, Selulung, Pengejaran, Catur, Serahi, Kintamani, Terunyan dan Ulian (Bangli). Ada pula Desa Petang, Sulangai, Pelaga dan Belok/Sidan (Badung).
Di sela penyampaian rilis, Kalaksa BPBD Bali, Made Rentin menghimbau warga Bali untuk menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya dengan tetap berhati-hati dengan potensi ancaman bencana.
.
"Sebagai warga negara yang baik, datang ke TPS gunakan hak pilih, jangan lupa tingkatkan kewaspadaan terutama jika hujan terjadi dan potensi ancaman bencana lainnya masih ada," kata Rentin.