Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri RI dengan menggandeng Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali laksanakan Forum Penguatan Karakter dan Wawasan Kebangsaan di Yudhistira Ballrom Grand Mega pada Kamis (16/3). Dr.dr. Bangun sitohang, MM. dalam laporannya menyampaikan bahwa Bali merupakan awal mulanya terbentuk gerakan Revolusi Mental dan menjadi triger untuk daerah-daerah lainnya. Kegiatan kali ini juga dimaksudkan untuk mendorong perubahan penguatan karakter daerah menjelang Pemilu 2024.
Sedangkan dalam sambutannya, Direktur Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kementerian Dalam Negeri RI menyampaikan adanya tren nilai-nilai Pancasila semakin luntur, sebagai akibat pesatnya perkembangan era digital yang mampu mempengaruhi budaya kita. Dengan teknologi yang semakin maju, dimana banyaknya penyebaran berita Hoax dari seluruh dunia bisa memberikan dampak yang buruk bagi masyarakat indonesia. Beliau juga mengingatkan, Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang Bangsa Indonesia dengan 4 Konsensus Dasar penopang Berwawasan Kebangsaan. Penopang ini adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik indonesia. untuk semakin memperkuat ini Bangsa Indonesia perlu mengambil langkah Revolusi Mental agar kecanggihan teknologi yang semakin pesat tidak hanya memberikan dampak negatif, tetapi bisa kita rubah agar memberikan dampak yang positif kepada masyarakat.
Bangsa Indonesia sebentar lagi akan melaksanakan Pemilihan Presiden, DPRD RI, DRPD Provinsi, DPRD Kab/Kota serta Pemilihan Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah pada tahun 2024. Belajar dari pengalaman sebelumnya, masyarakat Indonesia harus mampu memilah berita Hoax, maupun isu sara yang kemungkinan akan digunakan untuk menarik pemilih oleh para elit politik. Masyarakat Bangsa Indonesia harus membentengi diri dengan 4 Konsensus Dasar kebangsaan agar tidak mudah terpecah belah baik dari pihak asing maupun dari bangsa sendiri. Keterlibatan element-element masyarakat sebagai mitra pemerintah baik di tingkat pusat maupun di pemerintah daerah agar bisa menyalurkan gerakan revolusi mental kepada masyarakat hingga tingkat paling bawah.
Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Bali yang diwakili Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Daerah, Ni Nyoman Cahayawati,SE.,M.Si membawakan materi "Peran Pemda Dalam Penguatan Karakter dan Wawasan Kebangsaan di Daerah dalam Mewujudkan Pemilu Serentak Tahun 2024 yang Damai dan Berkeadilan" senada dengan Direktur Bina Ideologi, Penguatan karakter dan Wawasan kebangsaan dapat dilakukan dengan Revolusi Mental dimulai dari jajaran Pemerintah Daerah sehingga dapat mengetok tularkan dan menjadi contoh di masyarakat umum, apalagi dengan akan dilaksanakannya Pemilu 2024 tentu ini menjadi Tugas yang harus dijalani bersama agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan Hak Suaranya.
Asisten Deputi Revolusi Mental, Kemenko PMK RI menyampaikan materi *Pengarustamaan Gerakan Nasional Revolusi Mental sebagai Sarana Transformasi Penguatan Karakter Kebangsaan*, kemudian dilanjutkan materi dari Akademisi Universitas Udayana tentang *Pentingnya Revitalisasi Pembinaan Karakter pada Generasi Muda Sebagai Upaya Meningkatkan Partisipasi Politik Pada Pemilu 2024*.
kegiatan yang diikuti oleh 100 orang peserta ini mengundang Kepala Badan kesbangpol kab/kota se Bali, Perwakilan Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan se Bali, Perwakilan Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat Bendesa adat Pemogan Denpasar dan Temukus Buleleng, Perwakilan PMI Provinsi Bali beserta Klinik Parwata, Direktur TVRI Bali dan Kepala RRI Denpasar, Perwakilan Mahasiswa Universitas Udayana dan Universitas Mahendradata, serta Perwakilan Guru dan Siswa SMA/SMK di Badung, Klungkung dan Jembrana.