×

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Kota Singaraja Bulan Februari 2020

Kamis, 5 Maret 2020 pukul 13.20 (4 tahun yang lalu) | Oleh Sigapura

 Pada bulan Februari 2020 Kota Singaraja tercatat mengalami inflasi setinggi 0,70 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK 2018=100) sebesar 105,06. Tingkat inflasi tahun kalender Februari 2020 setinggi 1,38 persen. Sementara itu, tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2020 terhadap Februari 2019 atau YoY) tercatat setinggi 3,83 persen.

Delapan kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi (m to m) yaitu kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) setinggi 2,02 persen; kelompok V (kesehatan) setinggi 0,60 persen; kelompok II (pakaian dan alas kaki) setinggi 0,34 persen; kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) setinggi 0,29 persen; kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) setinggi 0,20 persen; kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/restoran) setinggi 0,13 persen; Kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya setinggi 0,10 persen; dan kelompok III (perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya) setinggi 0,04 persen. Sementara itu, dua kelompok pengeluaran tercatat mengalami deflasi yaitu kelompok VI (transportasi) sedalam -0,68 persen; dan kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan) sedalam -0,05 persen. Untuk kelompok IX (pendidikan) tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan.

Komoditas yang tercatat memberikan andil atau sumbangan inflasi pada bulan Februari 2020 antara lain, cabai merah, rokok putih, rokok kretek filter, pisang, daging ayam ras, bawang putih, rokok kretek, pindang tongkol, semangka, minyak goreng dan gula pasir.

Dari 90 kota IHK, tercatat 73 kota mengalami inflasi dan 17 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Sintang (Kalimantan Barat) setinggi 1,21 persen sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota Pare-Pare (Sulawesi Selatan) setinggi 0,02 persen. Sementara itu, deflasi terdalam tercatat di Kota Tanjung Pandan (Kepulauan Bangka Belitung) sedalam -1,20 persen sedangkan deflasi terdangkal tercatat di Kota Padangsidimpuan (Sumatera Utara) sedalam -0,01 persen. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Singaraja menempati urutan ke-10 dari 73 kota yang mengalami inflasi.

Sumber : BPS Provinsi Bali