Pada bulan Februari 2021 Kota
Denpasar tercatat mengalami deflasi sedalam 0,20 persen yang ditunjukkan dengan
penurunan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) dari 105,02 pada Januari
2021 menjadi 104,81 pada Februari 2021. Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender
(year to date/ytd) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2021 terhadap
Februari 2020 atau YoY) tercatat masing-masing setinggi 0,57 persen dan 0,16
persen. Dari sebelas kelompok
pengeluaran, enam kelompok pengeluaran tercatat mengalami deflasi yaitu
kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) sedalam 0,87 persen; kelompok
VI (transportasi) sedalam 0,70 persen; kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan
budaya) sedalam 0,63 persen; kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan
pemeliharaan rutin rumah tangga) sedalam 0,35 persen; kelompok II (pakaian dan
alas kaki) sedalam 0,22 persen; dan kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau)
sedalam 0,16 persen. Sementara itu, tiga kelompok pengeluaran tercatat
mengalami inflasi yaitu kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/restoran)
setinggi 0,18 persen; kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan)
setinggi 0,03 persen; dan kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan
bakar rumah tangga) setinggi 0,01 persen. Dua kelompok pengeluaran lainnya
tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan yaitu kelompok V
(kesehatan) dan kelompok IX (pendidikan). Komoditas yang tercatat
memberikan andil atau sumbangan deflasi pada bulan Februari 2021 antara lain,
daging ayam ras, tarif angkutan udara, jeruk, tomat, emas perhiasan, bawang
merah, canang sari, popok bayi sekali pakai, mainan anak, dan mangga. Dari 90 kota IHK, tercatat 34
kota mengalami deflasi dan 56 kota mengalami inflasi. Deflasi terdalam tercatat
di Kota Gunungsitoli sedalam 1,55 persen, sedangkan deflasi terdangkal tercatat
di Kota Malang dan Kota Tarakan masing-masing sedalam 0,01 persen. Sementara
itu, inflasi tertinggi tercatat di Kota Mamuju setinggi 1,12 persen, sedangkan
inflasi terendah tercatat di Kota Tasikmalaya dan Kota Sumenep masing-masing
setinggi 0,02 persen. Jika diurutkan dari deflasi terdalam, maka Kota Denpasar
menempati urutan ke-21 dari 34 kota yang mengalami deflasi.
Sumber : BPS Provinsi Bali