Pada bulan Desember 2021 Kota Singaraja tercatat mengalami inflasi setinggi 1,70 persen dengan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) sebesar 108,74. Tingkat inflasi tahun kalender Desember 2021 tercatat setinggi 2,39 persen sama dengan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2021 terhadap Desember 2020 atau YoY) tercatat setinggi 2,39 persen.
Lima kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi (m to m) yaitu kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) setinggi 5,08 persen; kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) setinggi 3,67 persen; kelompok VI (transportasi) setinggi 1,11 persen; kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) setinggi 0,06 persen; dan kelompok II (pakaian dan alas kaki) setinggi 0,03 persen. Sementara itu, dua kelompok pengeluaran lainnya tercatat mengalami deflasi yaitu kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya) sedalam 0,15 persen; dan kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan) sedalam 0,13 persen. Empat kelompok pengeluaran lainnya tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan yaitu; kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga); kelompok V (kesehatan); kelompok IX (pendidikan); dan kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/ restoran).
Komoditas yang tercatat memberikan sumbangan inflasi pada bulan Desember 2021 antara lain, cabai rawit, canang sari, minyak goreng, telur ayam ras, biaya pemeliharaan/service, cabai merah, beras, bayam dan daging babi.
Dari 90 kota IHK, tercatat 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Singaraja menempati urutan ke-2 dari 88 kota yang mengalami inflasi.
Sumber: bali.bps.go.id