Denpasar
Kegiatan perbankan pada saat Ramadhan di Bali, tidak terlalu ramai jika dibandingkan di Pulau Jawa. Kendati demikian, perbankan siap menghadapi dan memenuhi semua transaksi keuangan masyarakat terkait bulan Ramadhan.
Direksi salah satu bank nasional di Renon, Hendra F., Senin (15/6) kemarin mengatakan, menjelang bulan Ramadhan tidak tampak ada peningkatan aktivitas masyarakat seperti penarikan uang untuk persiapan puasa, begitu pula permintaan kredit. Aktivitas perbankan di Pulau Dewata masih relatif wajar karena tidak seperti keadaan di Jawa.
Untuk kelancaran transaksi, bank selalu siap menghadapi peningkatan permintaan, baik dana maupun kredit. Untuk kredit perbankan selalu menerapkan prinsip kehati-hatian. Tidak hanya itu, kesiapan perbankan menghadapi Ramadhan ditingkatkan baik dari pelayanan, uang tunai maupun kesediaan kecukupan uang di anjungan tunai mandiri (ATM).
“Padaa saat momen hari raya umumnya transaksi masyarakat lebih banyak melalui ATM, sehingga kesediaan uang di ATM akan dimaksimalkan sehingga tidak ada yang kosong,” katanya.
Sebelumnya Kepala KPw BI Bali, Dewi Setyowati mengatakan, menghadapi hari raya keagamaan akan ada peningkatan penarikan uang tunai, jadi perbankan harus selalu siap. Perbankan lebih meningkatkan pelayanan dan kesiapan uang seperti stok uang di ATM. BI juga mengimbau saat momen Ramadhan masyarakat tidak berperilaku boros, dan melakukan transaksi nontunai. Untuk menekan laju inflasi seiring kebutuhan bahan pokok yang tinggi, TPID akan melakukan pasar murah di beberapa kabupaten/kota di Bali.
Sementara pengemat ekonomi, Dr. IB Putrawan mengatakan, kesiapan perbankan pada saat momen hari raya keagamaan diharapkan tidak hanya dari pasokan uang di ATM, namun meningkatkan pelayanan dalam kemudahan kredit. Harapannya roda perekonomian masyarakat tetap jalan saat momen hari raya dengan berjualan.
“Tak kalah penting kewaspadaan perbankan terhadap oknum yang memanfaatkan momen hari raya untuk melakukan berbagai kejahatan seperti penjambretan uang nasabah, pembobolan ATM, peredaran uang palsu dan lainnya.
Sumber : Bisnis Bali