×

Pertanian Badung Miliki Kekuatan Dalam Ketahanan Pangan

Selasa, 18 April 2017 pukul 07.22 (7 tahun yang lalu) | Oleh Sigapura

Mangupura (Antara Bali) - Sektor Pertanian di Kabupaten Badung, Bali, memiliki dua kekuatan produksi dan ekonomi guna mewujudkan ketahanan pangan di daerah itu.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I.G.A Sudaratmaja di Mangupura, Senin, mengklaim dua kekuatan ini dilihat dari profil pendapatan petani yang mendukung program pembangunan sektor tersebut.

"Artinya Badung dalam melaksanakan basis produksi telah melakukan upaya perbaikan infrastruktur, penguatan modal, subsidi pemerintah, keringanan pajak, asuransi pertanian dan jaminan pasar untuk para petani ini," ujar Sudaratmaja.

Kedua, pertanian Badung berbasis ekonomi juga didukung adanya pengolahan hasil pertanian, produk yang spesial, komoditas "cash crop", program diverifikasi, promosi dan pameran, tata niaga UP2D maupun agrowisata.

Berdasarkan data BPS Tahun 2014, profil sosial ekonomi pertanian di Kabupaten Badung menunjukkan bahwa pendapatan petani di daerah ini rata-rata Rp55,7 juta/RT/tahun.

"Artinya pendapatan total petani itu rata-rata 49,14 persen berasal dari usaha tani dan 50,86 persen dari non usaha tani," katanya.

Sudaratmaja menduga, pendapatan dari non-usaha tani tersebut berasal dari sektor sekunder dan tersier seperti pariwisata, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Oleh sebab itu, pihaknya meyakini petani di Badung memiliki dua kekuatan tersebut (produksi dan ekonomi). "Hal ini harus diikuti dengan reorientasi pembangunan sektor pertanian ke depannya yang tidak hanya fokus pada peningkatan produksi," ujarnya lagi.

Upaya ini sejalan dengan keinginan Bupati Badung I nyoman Giri Prasta yang ingin memperkuat ketahanan pangan berbasis produksi dan ekonomi di daerah itu menuju masyarakat yang adil dan sejahtera untuk periode lima tahun ke depan (2016-2021).

"Badung memiliki dua potensi dalam bidang pertanian dan pariwisata, sehingga perlu dikembangkan Unit Pengelolaan Pangan Daerah (UP2D) dalam bentuk BUMD, sehingga aspek manajemen kedaulatan pangan dan ketahanan pangan menjadi lebih tajam dan terkontrol," ujarnya.

Sumber : Antara Bali