Mangupura (Antara Bali) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung, Bali, melakukan rapat evaluasi terkait harga cabai rawit yang terus mengalami lonjakan di sejumlah daerah akibat musim hujan yang berkepanjangan.
Ketua TPID Badung, Kompyang R Swandika di Mangupura, Kamis, mengatakan, rapat ini dilakukan dengan Dinas Koperasi dan Perdagangan UKM, Perum Bulog terkait perkembangan harga cabai rawit hingga betul-betul kembali stabil.
"Kelangkaan cabai rawit dan gagal panennya para petani juga menjadi pencetus naiknya harga cabai ini yang memberatkan konsumen," ujar Kompyang R Swandika yang juga selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Badung itu.
Dalam rapat evaluasi tersebut, Diskopdag UKM dan Perum Bulog bersama Operasi Stabilisasi Harga (OSH) melakukan upaya menurunkan harga cabai rawit secara serentak di Kabupaten Badung secara berkelanjutan dengan cara operasi pasar sehingga harga cabai ini benar-benar stabil.
"Kami bersama instansi terkait akan melakukan langkah-langkah strategis untuk memulihkan kembali harga cabai rawit saat ini," ujarnya.
Sementara itu, Kasi Promosi dan Perdagangan Dinas Koperasi Perdagangan dan UKM Badung Made Wirya Santosa menambahkan, hasil pemantauan tim di sejumlah pasar tradisional di Badung, kenaikan cabai rawit ini dikarenakan stok yang tersedia di sejumlah pedagang menipis.
"Hal ini diakibatkan karena distribusi cabai rawit dari petani juga menurun akibat curah hujan yang cukup panjang dan para petani merugi akibat gagal panen," ujarnya lagi.
Sebelumnya, tim operasi stabilitas harga cabai melakukan pemantauan di Pasar tradisional maupun modern di Kabupaten Badung seperti di wilayah Kuta, Kuta Utara, Abansemal, Mengwi serta Petang.
"Saat ini, harga cabai rawit merah di Wilayah Kuta mencapai Rp105.000 per kilogram (kg), sedangkan untuk wilayah Abiansemal kisaran harga Rp90.500 per kg," ujarnya.
Ia menilai dua wilayah itu, juga mampu memenuhi kebutuhan cabai di pasar-pasar tradisional di wilayah Badung Tengah dan sekitarnya.
Dalam rapat evaluasi itu turut dihadiri Asisten Pembangunan dan Perekonomian I Dewa Apramana, Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan IGK Sudaratmaja, Kabag Ekonomi Anak Agung Sagung Rosyawati, Kabag Humas I Nyoman Sujendra.
Sumber: Antara Bali