Denpasar -
Tim Pengendalian Inflasi Daerah Bali menjadwalkan menggelar operasi pasar dan
pasar murah untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang akhir 2015
bersama dengan sejumlah instansi terkait lain.
"Kami akan terus menerus menggelar operasi
pasar. Sudah ada `roadmap` operasi pasar," kata Wakil Ketua TPID Bali Dewi
Setyowati di Denpasar, Kamis.
Saat ini, pihaknya bersama instansi di daerah
menggelar pasar murah dengan menggelontokan sejumlah kebutuhan pokok di
antaranya elpiji ukuran tiga kilogram di Kabupaten Karangasem.
"Mulai 1 Desember ini kami sudah mulai
menggelar pasar murah gelontorkan elpiji ukuran tiga kilogram hari ini di
Karangasem," ucap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali itu.
Dari sisi perkembangan harga, Dewi menjelaskan
bahwa tahun 2015 merupakan tonggak bersejarah bagi upaya pengendalian inflasi
di Bali setelah bertahun-tahun mencatat inflasi yang lebih tinggi dari inflasi
nasional.
Tahun 2015 inflasi Bali tercatat mengalami tren
melandai hingga pada November 2015 inflasi Bali tercatat sebesar 3,84 persen
atau lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional yang mencapai 4,89
persen.
"Bank Indonesia memperkirakan inflasi
sepanjang tahun 2015 akan terjaga pada 2,58 persen atau lebih rendah dari
target nasional empat persen plus minus 0,5 persen," imbuhnya.
Sementara itu terkait dengan pereknomian Bali,
berdasarkan hasil survei dan data-data bank sentral itu perekonomian Bali pada
triwulan keempat 2015, diperkirakan akan tumbuh positif pada kisaran 6,57
persen.
Untuk keseluruhan tahun 2015, ekonomi Bali
diperkirakan tumbuh pada kisaran 6,28 persen yang sejalan dengan hasil survei
Bank Indonesia yaitu liaison dan ditopang oleh kenaikan Indeks Keyakinan
Konsumen di Pulau Dewata.
Sumber :
bali.antaranews.com