Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemerintah Pusat sangat konsisten mempersiapkan Bali dalam membuka pintu masuk Bali untuk wisatawan mancanegara, hal tersebut dilakukan secara bertahap dengan melakukan vaksinasi pada tiga kawasan free covid coridor yaitu Kawasan Nusa Dua, Sanur dan Ubud yang sudah rampung. Sedangkan kawasan penunjang pariwisata lainnya juga sedang dilakukan vaksinasi secara bertahap. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat melakukan Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Pemulihan Bali Terkait Studi Pembukaan Koridor dan Diversifikasi Ekonomi Bali secara virtual dengan Asisten Deputi Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI pada Jumat (9/4).
“Kawasan penunjang lainnya juga telah kita lakukan vaksinasi seperti Jembrana yang sudah mendapat 6000 vaksin, kawasan Bali Utara sudah mendapat 3000 vaksin dan selanjutnya akan terus ditingkatkan sehingga masyarakat Bali semua mendapat vaksin, nantinya ketika pariwisata mancanegara sudah dibuka maka pariwisata Bali akan mulai menggeliat diseluruh kawasan di Bali”, ujar Cok Ace.
Lebih lanjut, Wagub Cok Ace juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan otoritas Bandara I Gusti Ngurah Rai bahwa bulan Mei mendatang Singapore Airlines telah menyatakan kesiapan untuk landing di Bali dengan frekuensi 2 minggu sekali. Hal tersebut, diharapkan dapat terlaksana dengan lancar dan dapat meningkatkan imun serta menjadi awal Baru bagi masyarakat Bali dalam menyambut kembali kedatangan pariwisata mancanegara.
Disamping itu, terkait diversifikasi ekonomi di Bali, Wagub Cok Ace menyampaikan bahwa selama ini dipandang antara pariwisata dengan pertanian terjadi ketimpangan, namun sebenarnya pariwisata dengan pertanian merupakan hal yang mutualistik sehingga untuk meningkatkan hubungan tersebut diperlukan industri hilir yang dapat mengolah hasil-hasil pertanian sehingga antara pertanian dan pariwisata di Bali dapat hidup secara berkesinambungan dan saling mendukung.
“Selain itu kedepan Pemprov Bali juga akan mengembangkan pariwisata yang berbasis sumber dimana masing-masing kawasan di Bali memiliki potensi yang berbeda dan hal tersebut patut kita kembangkan sehingga terjadi pemerataan dalam pariwisata dan tidak terjadi pariwisata yang menoton, seperti kawasan Bali selatan dikembangkan sebagai kawasan wisata moderen, kawasan ubud sebagai living heritage serta berbagai kawasan lainnya yang diharapkan dapat terjadi pemerataan”, pungkasnya.
Sementara itu Asisten Deputi Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Hermin Esti Setyowati menyampaikan apresiasi terhadap usaha yang dilakukan oleh pemprov Bali. Ia berharap Pemprov Bali tetap menjalin koordinasi yang intens dengan Pemerintah Pusat terkait kematangan persiapan pembukaan koridor Bali, sehingga ketika dibuka nanti akan berjalan dengan lancar dan kasus covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin. Selain itu, Asdep Hermin Esti Setyowati juga mengapresiasi langkah Pemprov Bali dalam melakukan pemerataan pariwisata sehingga tidak ada ketimpangan pembangunan ekonomi di Bali.
Dalam kesempatan tersebut juga terdapat beberapa pembicara lainnya seperti Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, serta Perwakilan dari Bappenas RI.