DENPASAR - Bertepatan dengan Purnama Kesanga, Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, menghadiri acara pemelaspasan bangunan Bale Pengerauhan (Bale Sapta Rsi) dan Gedong Penyimpenan di Pura Pasek Gelgel Pegatepan Prasanak Dalem Tibung, Padangsambian, Denpasar Barat, pada Jumat (14/3).

Dalam sambramawacana-nya seusai melaksanakan persembahyangan bersama Semeton Pasek, Wagub Giri Prasta mengingatkan Semeton Pasek agar selalu eling pada jati diri siapa itu Pasek dengan melaksanakan Catur Swadarmaning Kepasekan dan Sesana Kepasekan.

Wagub Bali juga mengingatkan bahwa Semeton Pasek harus saling sumbah, saling parid, dan mesidikara. Dijelaskannya, saling sumbah berarti satu Betara Kawitan, sementara mesidikara bermakna duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Adapun saling parid mengandung filosofi berbagi, diibaratkan satu gelas kopi yang bisa dinikmati bersama. Oleh karena itu, Wagub Giri Prasta menegaskan bahwa Semeton Pasek harus bersatu dan selalu menjalin persatuan dengan seluruh klan yang ada, dengan tetap menghormati sor singgih dalam masyarakat.

“Saya mengajak Semeton Pasek sagilik saguluk salunglung sabayantaka, bersatu padu. Tunjukkan jati diri dengan mengedepankan rasa bakti ring Ida Hyang Widhi Wasa, bakti ring kawitan, tindih ring bhisama, dan guyub ring semeton,” imbuhnya.

Di sisi lain, Bupati Badung periode 2016–2025 ini juga menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya hadir dan membantu masyarakat dalam melaksanakan upacara keagamaan, tetapi juga turut mendukung pembangunan serta perbaikan pura, sehingga diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat.

Dalam upacara melaspas yang dipuput oleh Ida Pandita Empu Jaya Santika Wira Yoga, Wagub Giri Prasta turut menandatangani prasasti serta memberikan bantuan punia pribadi sebesar Rp25 juta sebagai bentuk dukungan atas pelaksanaan upacara Dewa Yadnya pada sore hari tersebut.