Denpasar
Bank Indonesia (BI) tetap optimis jika ekonomi Bali tahun ini tetap mengalami pertumbuhan dibandingkan sebelumnya yang mencapai 6,27 persen, meski secara nasional proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia direvisi menjadi 5,1 persen (yoy) dari proyeksi sebelumnya 5,4 persen (yoy). “Saya optimis pertumbuhan ekonomi Bali mencapai angka 6,76 – 7,1 persen (yoy). Perlambatan awal tahun ini hanya bersifat sementara,” ujar Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Dewi Setyowati di Denpasar, Selasa (2/6) kemarin.
Sikap optimis dirinya, dilandasi adanya musim kunjungan wisatawan (peak season), pertumbuhan sektor keuangan, sector jasa dan sector pertanian. “Pariwisata Bali dari tahun ke tahun terus meningkat. Keuangan juga, tentunya ekonomi Bali juga mengikuti,” katanya.
Pertumbuhan ekonomi Bali, kata Dewi Setyowati, di triwulan I-2015 mencapai 6,20 persen (yoy). Angka tersebut masih diatas perekonomian nasional. Hal itu sejalan dengan kondisi beberapa tahun terakhir.
“Dari sisi penawaran, perlambatan pertumbuhan ekonomi Bali ini seiring masih lemahnya pertumbuhan kategori lapangan usaha pertanian, industri pengolahan, serta konstruksi,” terangnya.
Dikatakan, selain menghadapi masalah alih fungsi lahan pertanian, kategori lapangan usaha pertanian masih menghadapi masalah anomali cuaca, irigasi, dan serangan hama. Sedangkan sektor industri dihadapkan pada kenaikan biaya produksi dan kelesuan pasar, sama halnya dengan lapangan konstruksi.
“Namun di sisi lain, pertumbuhan kategori lapangan usaha penyediaan akomodasi makan minum, yang merupakan kategori lapangan usaha utama Provinsi Bali masih mampu tumbuh stabil dan menahan perlambatan yang lebih dalam,” tegasnya.
Pada triwulan II-2015, Dewi Setyowati memperkirakan perekonomian Bali tumbuh positif, meski lebih rendah dibandingkan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya.
Sumber : Bali Post