Tabanan, Bali Tribune
Kodim 1619/ Tabanan, Senin (27/6. Melakukan sidak di gudang Perum Bulog di Kediri, Tabanan, Sidak yang dipimpin Dandim 1619/ Tabanan Letkol Inf.Herwin Gunawan, bertujuan untuk mengecek cadangan beras menjelang hari raya Idul Fitri, serta mengecek daya serap Bulog terhadap gabah dari petani.
Kepala Gudang Perum Bulog Kediri I Ketut Sarjayasa mengatakan, stok beras menjelang hari raya Idul Fitri dalam keadaan aman. Saat ini stok beras yang ada di Gudang Bulog, Kediri mencapai 6.500 ton, jumlah ini sangat aman bahkan Gudang Bulog yang ada di Tabanan membantu menyupley ke kabupaten Buleleng dan Klungkung.
Sedangkan untuk daya serap gabah atau beras petani ke Bulog Tabanan dinilai masih kurang dan bahkan tidak mencapai target, sesuai target dari pusat per januari sampai juni sebanyak 1000 ton beras. Namun sampai dengan juni ini Bulog Tabanan hanya mampu menyerap 155 ton beras. Menurut Sarjayasa hal ini disebabkan karena nilai beli yang ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk Bulog Rp 7.300 per kilo gram, sedangkan harga pasaran yang dibeli oleh para pengepul seharga Rp 8.500 per kilo gram. Dengan harga yang lebih murah ini menyebabkan petani lebih tertarik menjual beras keluar atau ke para pengepul karena harganya lebih mahal.
Dandim 1619/ Tabanan Letkol Inf. Herwin Gunawan mengatakan, TNI berperan langsung dalam mensukseskan program pemerintah dalam swasembada pangan. TNI betugas untuk mendampingi petani dengan program Upsusu, bagaimana mengajak petani untuk menggarap lahan yang sebelumnya tidak produktif menjadi produktif kembali.
Menurut Herwin jumlah sawah yang ada di Kabupaten Tabanan mencapai 23.000 hektar, jadi dengan jumlah yang sangat besar tersebut daya serap beras petani oleh Bulog seharusnya tinggi juga, namun sampai bulan ini hanya mencapai 155 ton dari target 1000 ton.”Untuk daya serap beras di Tabanan tidak mencapai hanya 155 ton dari target 1000 ton. Sedih juga kita capek-capek nanam tapi pasa panen kok gabah yang diserap tidak sesuai harapan, seharusnya Tabanan paling besar kalau dilihat dari jumlah sawahnya,”ungkapnya.
Terhadap daya serap yang rendah tersebut Herwin Gunawan menyayangkan hal itu, untuk itu bulog harus mencari terobosan bagaimana sawah yang digarap petani melalui program Upsus ini bisa diserap. Dalam hal ini TNI hanya bisa memberikan pendampingan kepada petani sedangkan untuk penyerapannya Bulog yang mempunyai tugas karena ada anggaran serta tugasnya seperti itu.
Sumber : Bali Tribune