Festival Budaya Pertanian (FBP) Kabupaten Badung ke-5 tahun 2016 akan dibuka secara resmi pada 29 Juli mendatang di area Jembatan Tukad Bangkung Desa Plaga Kecamatan Petang. FBP tahun ini mengusung tema “Bhupalaka Raksa Raksitah” atau memimpin dan mengayomi. Hal tersebut terungkap saat rapat pemantapan dan evaluasi Festival Budaya Pertanian Kabupaten Badung ke-5 tahun 2016, Rabu (13/7) kemarin di Puspem Badung. Rapat dihadiri Bupati Badung diwakili Sekda Badung Kampyang R.Swandika, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Pimpinan SKPD Badung, Wakil TP PKK Badung Ny.Kristiani Suiasa, Ketua PHRI Badung, para pengusaha dan kelompok tani.
Para rapat tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama (MoU) antara 9 pengusah dengan 9 Kelompok Tani di Badung. Menurut Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Badung IGAK Sudaratmaja, FBP Badung tahun ini digelar mulai 29 Juli hingga 1 Agustus 2016 mendatang di areal jembatan Tukad Bangkung. Bentuk kegiatan seperti acar pembukaan dan pawai budaya pertanian, pameran produk pertanian (29 stan) dan Inovasi Pelayanan Publik (4SKPD), pentas seni, stan kuliner dan pasar rakyat, gathering/keakraban masyarakat dengan wisatawan, lomba-lomba, penutup dan evaluasi.
Pada pembukaan FBP, selain pawai budaya pertanian, juga akan dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama mengenai distribusi dan pemasaran pangan antara Bupati Badung dengan tiga bupati di Bali yakni Bupati Tabanan, Bangli, dan Buleleng. Kerja sama ini dilakukan untuk lebih memantapkan sinergi kerja sama antar kabupaten sesuai Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB), penyediaan informasi tentang ketersediaan dan pemasaran pangan, memperkuat sistem Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), memperkuat Smart City yang akan dibangun serta memantapkan aksestabilitas pangan masyarakat.
Sekda Badung Kompyang R. Swandika menyampaikan, Pemkab Badung sebagaimana telah dituangkan dalam RPJMD Semesta Berencana Badung, memiliki program kerja dan komitmen bahwa sektor pertanian harus terus ditumbuhkembangkan sebagai salah satu pilar untuk mendorong PDRB dan sebagai salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi di Badung. Selain itu, sebagai pilar pengendalian Inflasi dan menjaga ketersediaan pangan. “Ini adalah salah satu komitmen pemerintah daerah yang diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan penting, program-program prioritas, kebutuhan petani dan bibit, infrastruktur, sarana prasarana dari hulu hingga hilir. Tentu merupakan bagian dari kewajiban pemerintah untuk memfasilitasi, menjaga, mendampingi dan membina,”jelasnya.
Kompyang Swandika pada kesempatan itu juga memberikan apresiasi kepada Sembilan pengusaha yang sudah melakukan kerja sama dengan petani di Badung. Ini artinya, pengusaha sudah ikut berperan dalam membangun Kabupaten Badung. Untuk itu, tahun depan kiranya pengusaha yang ikut kerja sama ini jumlahnya semakin meningkat sehingga memberikan daya ungkit dan multiplier effect pada pertumbuhan masyarakat dari Badung Utara, tengah, dan Selatan.
Sumber : Bali Post