Denpasar (Antara Bali) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali optimistis tekanan inflasi pada level rendah menjelang Hari Raya Nyepi dan Galungan serta Kuningan yang jatuh berdekatan pada akhir Maret hingga April 2017 karena produksi pangan meningkat.
"Kami optimis inflasi membaik. Tekanan dari sisi menjelang hari raya jika dari siklus, tidak terlihat," kata Wakil Ketua TPID Bali Causa Iman Karana usai rapat bersama TPID kabupaten/kota menjelang Hari Raya Nyepi, Galungan dan Kuningan di gedung BI di Denpasar, Senin.
Menurut Causa, informasi dari instansi terkait yang disampaikan dalam rapat tersebut menyebutkan bahwa produksi sejumlah kebutuhan pada Maret ini akan meningkat seperti beras, cabai, dan ikan.
Selain itu kebutuhan daging babi dan ayam yang bahkan diperkirakan sudah melebihi stok juga diprediksi tidak akan memberikan tekanan inflasi.
"Kami perkirakan kebutuhan untuk itu seharusnya tercover dan bisa mengurangi tekanan inflasi," imbuh Causa yang juga Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali itu.
Causa mengutip penjelasan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Bali yang menyebutkan selama dua tahun terakhir tekanan inflasi menjelang Hari Raya Nyepi sangat rendah bahkan mencapai deflasi.
Kondisi itu diharapkan terulang pada tahun ini atau lebih rendah dari inflasi pada Februari 2017 di Bali yang mencapai 0,48 persen atau lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 0,23 persen.
Tekanan inflasi tersebut dipicu oleh cuaca buruk yang mempengaruhi produksi beberapa komoditas pangan yanh rentan mengalami kenaikan harga atau "volatile food" dan dari sisi permintaan juga tergolong tinggi karena banyaknya kegiatan internasional digelar di Bali.
Selain itu kebijakan pemerintah atau "admistrative price" terkait tarif listrik dan STNK juga turut memicu inflasi.
Sementara itu Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali Dewa Sunartha ditemui dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa pihaknya bersama TPID Bali menyusun sejumlah langkah untuk mengantisipasi inflasi jelang Hari Raya Nyepi dan Galungan-Kuningan.
Memastikan stok dan jalur distribusi kebutuhan pokok menjadi perhatian agar inflasi bisa ditekan atau lebih rendah dari sebelumnya.
"Kami ambil langkah jangka pendek dan menengah dalam rangka antisipasi lonjakan inflasi terutama untuk komoditas menyambut Nyepi dan Galungan-Kuningan sehingga harga bisa ditekan," katanya.
Sumber : Antara Bali