Denpasar,
Inflasi di Bali tetap terjaga sehingga daya beli masyarakat tetap kuat. Demikian kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Senin (28/9) kemarin. “Tentunya kondisi ini menandakan ekonomi Bali akan tetap bertumbuh karena adanya permintaan (Demand),” ujarnya.
Ditekankan perlunya menjaga sektor hulu agar permintaan tetap karena bila permintaan melemah daya beli masyarakatpun akan turun. Panusunan melihat kinerja Tim TPID Provinsi Bali membaik, dibuktikan dengan terjadinya stabilitas harga, baik di pedesaan maupun perkotaan hingga daya beli masyarakat masih tetap tinggi.
Terkait inflasi Bali yang masih berada di bawah nasional. Panusunan berujar, Bali dulu pendorong angka inflasi namun kini justru sebagai penarik laju inflasi. “Upaya kita saat ini meredam laju inflasi itu agar tidak terdorong ke atas. Bahkan sebagai pemilik data, saya selalu menunjukkan pada teman teman di SKPD ini lho barang barang pendorong inflasi di bulan ini, maka kawal itu,” tandasnya.
Panusunan berharap Tim TPID tidak terlena tapi terus terjaga mengawal laju inflasi, terutama pada bulan November dan Desember mendatang. “Ini yang harus diwaspadai, bulan November dan Desember masih ada kemungkinan dahsyat,” tegasnya. Jika bisa dikawal, ia optimis angka inflasi Bali tidak akan melampaui target 4,2 persen.
Menurutnya, dalam empat bulan terakhir, secara rata rata Bali masih bisa menahan laju inflasi sekitar 0,5 persen lebih karena saat secara kumulatif masih punya ‘nafas’ 2,08 persen. “Meski dibuat 4,2 persen kita masih punya nafas 2,12 persen. Dengan kondisi ini kita masih bisa tarik nafas, ini saya pasang target RPJMD 4,2 persen, namun jika kita pasang 5,2 persen niscaya akan lebih longgar lagi,” tukasnya.
Ia hanya berharap semua pihak menjaga kondusifitas apalagi jelang pilkada Desember mendatang. Jika kondisi stabil maka permintaan akan naik jarena pendapatan nasyarakat meningkat. Tapi diharapkan tidak sampai mendorong inflasi. “Yang penting ketersediaan, jika terpenuhi pasti tidak akan mendorong inflasi,” pungkasnya.
Sumber : balitribune.co.id