Denpasar - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali mengoptimalkan kegiatan operasi pasar dan pasar murah guna menekan melonjaknya harga beberapa kebutuhan pokok salah satunya cabai.

  "Operasi pasar tetap harus dijalankan sebagai bentuk antisipasi jangan sampai itu (kenaikan harga) berkepanjangan," kata Ketua TPID Bali, I Ketut Sudikerta di Denpasar, Jumat.

  Menurut dia, kegiatan operasi pasar dan pasar murah tersebut akan dikoordinasikan dengan sejumlah instansi terkait di antaranya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Bulog Divisi Regional Bali, Bank Indonesia, dan Dinas Pertanian.

  Ia meminta dinas terkait untuk mengambil produk pertanian seperti cabai yang saat ini harganya melonjak untuk didistribusikan di Denpasar dan beberapa daerah dari basis penghasil cabai di Bali.

  Wakil Gubernur Bali itu menambahkan bahwa selain karena faktor kekeringan yang menyebabkan kenaikan harga cabai, persoalan transportasi juga menyebabkan pasokan cabai berkurang.

  Di Pasar Badung Denpasar, harga komoditi cabai rawit dan cabai merah besar melojak sejak beberapa hari terakhir.

  Harga cabai rawit yang sebelumnya hanya Rp15 ribu per kilogram kini menjadi lebih dari Rp70 ribu, kenaikan yang signifikan.

  Sedangkan harga cabai merah besar naik dari harga Rp18 ribu per kilogram menjadi Rp35 ribu per kilogram.

  Sejumlah pedagang di Pasar Badung Denpasar mengaku sejak beberapa hari terakhir mereka tidak mendapatkan pasokan yang cukup untuk cabai akibat musim kemarau ini.

Sumber : bali.antaranews.com