Gianyar
Setelah sehari sebelumnya melaksanakan operasi pasar (OP) elpiji 3 Kg di empat kecamatan di Kabupaten Gianyar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gianyar, bekerja sama dengan agen elpiji kembali melaksanakan OP.
Kali ini wilayah yang disasar adalah Kecamatan Ubud dan Tegalalang, mengambil tempat masing-masing di Lapangan Astina Ubud, berlanjut ke Kantor Camat Tegalalang, Jumat (15/5).
Administrator PT Duta Agung Gusti Ngurah Agung Bagus Pranajaya mengatakan, OP elpiji 3 Kg dilaksanakan dengan maksud menjawab keresahan masyarakat atas isu kelangkaan yang berhembus belakangan ini. Padahal menurut dia, stok elpiji 3 kg masih mencukupi untuk disalurkan ke seluruh wilayah Kabupaten Gianyar.
“Kelangkaan tidak terjadi, hanya saja keterlambatan penyaluran memang kerap ditemui,” ucapnya.
Dia memastikan, untuk di Kabupaten Gianyar, belum ada tanda-tanda kelangkaan. Terkait keterlambatan yang terjadi, lebih disebabkan faktor migran yang deras dari pengguna tabung elpiji 25 kg bralih ke elpiji 3 Kg.
“Misalnya kita salurkan ke para pedagang, lalu habis dalam waktu yang cepat, tentu itu berpengaruh terhadap distribusi berikutnya,” ucapnya.
Kepala Disperindag Kabupaten Gianyar Wayan Suamba mengatakan, harga elpiji yang popular dengan istilah tabung melon tersebut memang melambung di beberapa wilayah di Kabupaten Gianyar. Seperti yang terjadi Kecamatan Payangan, harga disana mencapai Rp 20 ribu. Padahal rata- rata harga berkisar Rp 17 ribu – Rp 18 ribu.
“Hal itu disebabkan biaya transportasi yang lebih tinggi dibanding wilayah lainnya,” ungkapnya.
Dengan adanya OP elpiji 3 Kg, lanjut dia, diharapkan dapat menekan lonjakan harga tersebut. Pasalnya, dalam OP, harga yang dipatok adalah Rp 14.500. jauh lebih murah disbanding harga dipasaran. Oleh karena itu, warga yang membeli sangat antusias. Hanya bermodal KTP setempat, satu warga bisa memperoleh maksimal dua tabung gas dengan harga terjangkau. “Untuk masing – masing truk per kecamatan, disiapkan 560 tabung,” katanya.
Salah satu warga Ubud Wayan Arjana mengaku sangat menyambut baik adanya OP tersebut. Hal ini sangat meringankan warga dari segi biaya. Sebab, harganya sangat beda jauh lebih murah disbanding di pasaran. “Saya harap OP rutin dilakukan, agar di pasaran harganya dapat ditekan,” ucapnya.
Sumber : Bisnis Bali