Mangupura (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan bekerja sama dengan Perum Bulog Provinsi Bali segera melakukan operasi pasar untuk menekan lonjakan harga beras disejumlah pasar tradisional di daerah itu.
"Dalam waktu dekat kami akan melakukan operasi pasar di enam kecamatan, dimana yang pertama kali digelar di Banjar Petang Kelod, Kecamatan Petang bekerjasama dengan Perum Bulog untuk menyediakan beras sebanyak satu ton dengan harga yang cukup murah yaitu Rp9.350 per kilogram," kata Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan I Ketut Karpiana, di Mangupura, Rabu.
Kegiatan operasi pasar ini juga bertujuan mengendalikan inflasi daerah dan menstabilkan harga beras yang saat ini dengan harga di pasaran khusus jenis beras medium kisaran Rp11.000 hingga Rp. 12.000 per kg.
Untuk itu, Pemkab Badung bersama Bulog melakukan langkah operasi pasar dengan memberikan harga beras yang cukup murah.
"Kegiatan operasi pasar dengan harga eceran terendah Rp9.450 per kg dari cadangan beras murah," katanya.
Dengan kerja sama dengan Pemkab Badung, Bulog menurunkan harga sebesar Rp100/kg sehingga harga yang diberikan kepada masyarakat Rp9.350/kg.
"Pada operasi pasar, masyarakat diberikan membeli beras maksimal 10 kg. Beras satu bungkus dengan berat lima kg dijual dengan harga Rp46.700 dan dapat di beli dua bungkus (10 kg) dengan harga Rp93.500," katanya.
Karpiana menjelaskan, operasi pasar ini akan berlanjut di masing-masing Kecamatan di Badung. Setelah di Petang, operasi pasar akan kembali dilaksanakan di Pasar Mambal, Abiansemal pada Kamis (25/1).
Kemudian, di Pasar Bulau, Kuta Selatan pada Jumat (26/1), operasi pasar di GOR Bina Raga, Banjar Lebak, Desa Dalung pada Sabtu (27/1), Kantor Lurah Kuta pada Senin (29/1) dan di Pasar Mengwi pada Selasa (30/1).
"Operasi pasar dimulai pukul 07.00 Wita dengan stok beras untuk masing-masing Kecamatan sebanyak satu ton," kata Karpiana.
Pihaknya meyakini kegiatan operasi pasar mendapat antusias dari masyarakat Badung, sehingga stok beras yang dibawa akan cepat habis terjual.
Sumber : Antara Bali