Pada bulan September 2021 Kota Singaraja tercatat mengalami deflasi sedalam 0,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) sebesar 106,70. Tingkat inflasi tahun kalender September 2021 setinggi 0,47 persen. Sementara itu, tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2021 terhadap September 2020 atau YoY) tercatat setinggi 1,72 persen
Tiga kelompok pengeluaran tercatat mengalami deflasi (m to m) yaitu kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) sedalam 1,69 persen; kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) sedalam 0,96 persen dan kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) sedalam 0,12 persen. Sementara itu, tiga kelompok pengeluaran lainnya tercatat mengalami inflasi yaitu kelompok VI (transportasi) setinggi 0,03 persen, kelompok V (kesehatan) setinggi 0,02 persen, dan kelompok II (pakaian dan alas kaki) setinggi 0,02 persen. Lima kelompok pengeluaran lainnya tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan yaitu; kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga); kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan); kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya); kelompok IX (pendidikan); dan kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/ restoran).
Komoditas yang tercatat memberikan sumbangan deflasi pada bulan September 2021 antara lain, beras, cabai rawit, canang sari, tongkol diawetkan, bawang merah, tomat, daging babi, telur ayam ras, dan pisang.
Dari 90 kota IHK, tercatat 56 kota mengalami deflasi dan 34 kota mengalami inflasi. Jika diurutkan dari deflasi terdalam, maka Singaraja menempati urutan ke-8 dari 56 kota yang mengalami deflasi.
Sumber:https://bali.bps.go.id