Sejak sepekan lalu harga beras di beberapa pasar di Denpasar mengalami kenaikan, kisaran Rp 500 - Rp 1.000 per kg. Kondisi ini cukup mempersulit para pedagang sembako di Pasar Sanglah dan Pasar Kreneng, Denpasar, Bali.
Seperti pengakuan seorang pedagang sembako di Pasar Sanglah, Mulyati kepada Tribun Bali, Senin (23/2/2015), kenaikan telah terjadi dua hari sebelum perayaan tahun baru Imlek.
Ia mengaku, kondisi tersebut berdampak pada penjualannya. Rata-rata per hari, ia mampu menjual 30 kg. Namun, dengan adanya kenaikan harga, ia hanya mampu menjual 20 kg per hari. "Kami tidak punya pilihan lain karena kenaikan ini dilakukan oleh distributor," ucap Mulyati.
Pedagang di Pasar Kreneng, Ketut Sudika mengatakan, kemungkinan dalam waktu dekat akan kembali terjadi kenaikan. Namun, ia belum mengetahui nominal kenaikan tersebut.
"Katanya mau naik lagi harga berasnya," tuturnya.
Ia mengaku, penurunan penjualan mencapai 50 persen. Selain karena, kenaikan harga, turunnya penjualan juga disebabkan cuaca yang kurang bersahabat beberapa hari belakangan ini.
Beras putri tunggal yang sebelumnya dijual Rp 11 ribu, naik menjadi Rp 11.500 per kg, beras polos sebelumnya dijual Rp 10 ribu kini naik menjadi Rp 11 ribu per kg.(*)
(TRIBUNBALI.COM, Senin, 23 Februari 2015)