Denpasar –
Menjelang bulan puasa, Lebaran dan Galungan pada Juni-Juli mendatang, tren inflasi cenderung meningkat. Kendati demikian, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali bersama TPID akan berusaha menjaga laju inflasi agar tetap terkendali.
“Kondisi pada Juni-Juli cukup berat. Untuk itu diperlukan kerja sama semua pihak untuk menjaga laju inflasi,” kata Kepala KPw BI Bali di Renon, Dewi Setyowati, Rabu (3/6) kemarin.
Dia mengatakan, jika melihat pergerakan inflasi Bali pada Mei 2015 masih berada di bawah nasional yang mencapai kurang lebih 0,50 persen. Inflasi Bali mencapai 0,35 persen, Denpasar 0,39 persen dan Singaraja 0,21 persen.
Berdasarkan pola inflasi selama puasa dan Idul Fitri selalu sama. Perkembangan harga cenderung meningkat dan mencapai level tinggi pada bulan puasa kemudian akan mereda pada saat Idul Fitri. Komoditi pangan yang sering mendorong inflasi selama periode puasa-Idul Fitri adalah aneka daging, aneka bumbu dan beras.
Agar inflasi tidak melonjak pada Juni-Juli, BI dan pemerintah sudah menyiapkan langkah antisipasi. Bersama pemerintah dan TPID melakukan langkah-langkah dalam menjaga kestabilan inflasi, seperti menyiapkan transportasi (truk) agar langsung mengisi pasar, mengimbau agar tidak konsumsi boros, pasar murah, mengunjungi Pertamina untuk menjamin tidak ada kenaikan harga elpiji dan ke perhubungan terkait Pelabuhan Gilimanuk agar bisa transportasi bahan pangan lancar.
“Dengan berbagai upaya ini kami harapkan walaupun terjadi inflasi pada hari raya tetapi tidak tinggi,” ucapnya.
Sumber : Bisnis Bali