×

Kadis Perindag menjadi narasumber dalam kegiatan rapat koordinasi daerah kajian hilirasi investasi strategis sektor perkebunan, kelautan, perikanan dan kehutan tahun anggaran 2024

Kamis, 4 Juli 2024 pukul 14.51 (2 bulan yang lalu) | Oleh PUTU EKA SATYA MAHENDRA

Bali, 4 Juli 2024 - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Wayan Jarta, hadir sebagai narasumber dalam konferensi pers yang membahas inisiatif baru untuk mengoptimalkan sumber daya alam, kesiapan sumber daya manusia, dan pengembangan teknologi dalam industri hilir perikanan dan kelautan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja sektor kelautan dan perikanan yang telah lama menjadi sektor unggulan daerah.

Dalam paparannya, I Wayan Jarta menekankan bahwa dengan luas wilayah 5.636,66 km² dan panjang garis pantai 633,35 km, Bali memiliki kekayaan perikanan dan kelautan yang luar biasa, termasuk perikanan tangkap, ikan hias, rumput laut, dan berbagai sumber daya kelautan lainnya. “Potensi ini perlu digali dan diberdayakan melalui optimalisasi sumber daya alam, kesiapan sumber daya manusia, dan pengembangan teknologi agar dapat meningkatkan kinerja sektor perikanan dan kelautan di Bali,” ujar I Wayan Jarta.

Bali memiliki posisi strategis dalam pengelolaan sumber daya ikan, terutama ikan tangkap seperti Tuna, Cakalang, dan Tongkol (TCT). I Wayan Jarta memaparkan data yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah tangkapan dan jumlah tenaga kerja sektor industri perikanan dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2021, jumlah tangkapan mencapai 48.254 ton dengan 1.293 tenaga kerja, sementara pada tahun 2023 jumlah tangkapan meningkat menjadi 59.663 ton dengan 5.057 tenaga kerja.

I Wayan Jarta juga mengungkapkan perkembangan industri hilir, dengan produk seperti katsu, steak, dendeng, bakso, siomay, filet, sosis, tuna poki, otak-otak, kripik kulit, dan abon. Produk-produk ini mendukung ekspor perikanan Bali ke berbagai negara seperti Australia, Cina, Jepang, Prancis, dan Amerika Serikat. “Pengembangan sektor industri hilir perikanan dan kelautan sejalan dengan transformasi Ekonomi Kerthi Bali, yang bertujuan menyeimbangkan struktur dan fundamental ekonomi Bali,” jelasnya.

Dengan inisiatif ini, Bali tidak hanya berfokus pada pengembangan ekonomi pariwisata yang rentan terhadap isu eksternal, tetapi juga pada industri perikanan dan kelautan yang memiliki potensi besar untuk mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan di provinsi ini.