Jakarta: Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, inflasi bulan depan diyakini bakal turun dari capaian inflasi Agustus yang mencapai 0,39 persen jika tak ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Menurut dia, kenaikan BBM menyumbang cukup besar pada laju inflasi karena berdampak pada meningkatnya harga distribusi logistik yang menyebabkan harga-harga komoditas ikut ikutan mengalami kenaikan.

"Asal tidak ada kenaikan BBM, (inflasi September) optimistis masih rendah. (Inflasi kumulatif) Januari-Agustus sebesar 2,29 persen dan pada Januari-Agustus 2011 inflasi 2,69 persen dan ditutup pada 3,79 persen. Ini karena tidak ada kenaikan harga BBM," ujar Suryamin di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Selasa (1/9/2015).

Selain itu, lanjut dia, pasokan sapi yang berlimpah pada saat hari raya Idul Adha juga mempengaruhi laju inflasi pada September. "Ada sapi saat Idul Adha, itu bisa turun karena kan (pasokan) sapi banyak," paparnya.

Suryamin menambahkan, jika pemerintah tak menaikkan harga BBM hingga akhir tahun, maka diprediksi angka inflasi 2015 mencapai target pemerintah sebesar ±4 persen. Pasokan bahan-bahan pokok sesuai dengan kebutuhan saat hari raya seperti Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru juga menambah dorongan inflasi tahunan akan terkendali.

"Asal tidak ada kenaikan spektakuler seperti menaikkan BBM, saya menduga sampai akhir tahun sesuai target pemerintah," pungkas Suryamin.

Sumber: Metrotvnews.com,