PRESS RELEASE
LANGKAH ANTISIPATIF TPID DALAM MENGANTISIPASI
DAMPAK EL NINO DI PROVINSI BALI
Sebagai langkah antisipatif TPID menghadapi dampak El Nino di Provinsi Bali dan pengendalian inflasi Bali selama semester II – 2015 telah dilakukan pertemuan High Level Meeting TPID tanggal 19 Agustus 2015. Selanjutnya sesuai arahan High Level Meeting TPID tersebut, pada tanggal 24 Agustus 2015 kembali dilakukan pertemuan Focus Grup Discussion dengan narasumber dari BMKG Provinsi Bali dan diikuti oleh seluruh Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan dari Provinsi/Kabupaten/Kota se Bali. Tujuan pertemuan adalah untuk mempersiapkan berbagai langkah antisipasi menghadapi dampak El Nino di Provinsi Bali dari masing-masing dinas, khususnya terkait dengan kecukupan produksi bidang pertanian, peternakan dan perikanan.
BMKG Provinsi Bali menginformasikan bahwa gejala El Nino merupakan anomali iklim yang sifatnya terjadi secara global, namun dampaknya bersifat lokal dan bervariasi dari masing-masing wilayah. Untuk Wilayah Bali sendiri dampaknya diperkirakan tidak separah daerah lain dan juga tidak semua daerah Bali terkena dampak El Nino.
Untuk produksi pertanian, meskipun dampak El Nino sudah mulai terasa, namun di sebagian wilayah Bali saat ini masih menghasilkan panen secara berkelanjutan. Diperkirakan sekitar bulan Oktober 2015 Provinsi Bali sudah diguyur hujan meskipun intensitasnya masih di bawah normal, sehingga diproyeksikan panen di Bali tetap dapat berlangsung dengan baik. Sedangkan dari sisi peternakan, El Nino tidak memberikan dampak yang signifkan.
Untuk sektor perikanan sebagaimana diinformasikan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan, kondisi El Nino justru memberikan dampak positif. Kondisi suhu di permukaaan air laut saat terjadinya El Nino akan mendukung pertumbuhan yang pesat plankton-plankton yang merupakan sumber makanan bagi ikan-ikan di laut, sehingga diharapkan akan menambah jumlah populasi ikan di laut dan diharapkan akan lebih meningkatkan produksi perikanan tangkap. Untuk itu, kepada masyarakat dihimbau untuk lebih banyak mengkonsumsi daging ikan sebagai alternatif konsumsi selain daging ayam atau daging sapi.
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan menghadapi El Nino ke depannya, yaitu dengan rata-rata curah hujan tahunan yang tinggi di Provinsi Bali jika dibandingkan dengan Provinsi lain di wilayah timur Indonesia, maka perlu diperhatikan dan dilakukan sinergi bersama untuk mengantisipasi kekeringan dengan mempersiapkan infrastruktur waduk dan irigasi yang mendukung pengairan khususnya di daerah yang berpotensi mengalami kekeringan serta penyiapan pompa air yang mencukupi.
BMKG juga memberikan himbauan kepada masyarakat dalam menghadapi dampak yang ditimbulkan El Nino, yaitu :
a. Melakukan efisiensi penggunaan air.
b. Melakukan antisipasi terjadinya kebakaran hutan dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan yang mudah memercikkan api di kawasan hutan atau pada lahan yang mudah terbakar.
c. Melakukan antisipasi terhadap kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan penggunaan air.
d. Para petani di Bali diharapkan agar lebih banyak mengupdated data/informasi dari BMKG, sehingga para petani dapat menyesuaikan dengan rencana dan pola tanam yang sesuai dengan kondisi iklim/cuaca.
e. Melakukan antisipasi terhadap pengembangbiakan nyamuk demam berdarah dengan cara membersihkan saluran atau selokan dan bak-bak penampungan air yang bergenang di kawasan perumahan.
Semoga dengan informasi tersebut di atas, masyarakat Bali dapat lebih menyikapi permasalahan El Nino ini secara bijaksana dan dapat melaksanakan himbauan yang disampaikan oleh BMKG dimaksud.
Denpasar, 25 Agustus 2015
Dewi Setyowati
Wakil Ketua TPID Provinsi Bali