Denpasar - Tim Pengendalian
Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali berupaya menjaga stabilitas harga dengan
mengawal proses produksi dan distribusi barang guna mengantisipasi lonjakan
permintaan menyambut Lebaran.
"Peranan TPID menjadi sangat penting dalam melakukan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di daerah dan tetap melakukan komunikasi, sosialisasi dan publikasi serta memberikan himbauan kepada masyarakat dalam menjaga stabilitas harga," kata Wakil Ketua TPID Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Selasa.
Untuk menjaga agar harga di bulan Juli 2015 tetap stabil dan inflasi dapat terkendali pada level yang rendah, TPID Bali merancang kegiatan di antaranya melaksanakan sidak pasar untuk memantau harga dan memastikan kecukupan ketersediaan barang di pasar.
Melalui bulog Divisi Regional Bali, pihaknya akan melaksanakan Pasar Murah dan operasi pasar di seluruh wilayah Bali, melakukan koordinasi dengan pasar swalayan, dan distributor untuk memberikan program diskon selama bulan puasa dan menjelang hari raya keagamaan.
Dinas terkait di provinsi dan kabupaten/kota akan melakukan koordinasi terkait dengan penetapan kebijakan tarif tranportasi yang wajar atas angkutan udara, darat dan laut serta aturan-aturan yang mendukungnya.
Selain itu juga menjamin kelancaran arus mudik dan arus barang yang masuk melalui Pelabuhan Gilimanuk selama periode menjelang hari raya keagamaan
Dewi menuturkan bahwa Pertamina menjamin kelancaran pasokan BBM dan elpiji di Pulau Dewata selama periode Juni dan Juli 2015.
Tak hanya itu pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian guna menjamin keamanan dan kelancaran distribusi komoditas pangan dan BBM/energi, serta menindak tegas para oknum yang melakukan aksi spekulan/penimbunan.
"TPID menjamin kecukupan pasokan pangan dan komoditas pokok selama bulan puasa dan hari raya keagamaan serta komoditas-komoditas terkait dengan perayaan hari raya keagamaan," ucap Dewi.
Sebagai informasi, tekanan inflasi di bulan Juni 2015 berhasil diredam dengan pencapaian inflasi sebesar 0,08 persen atau sebesar 6,97 persen selama satu tahun. Kondisi ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional yang mencapai 0,54 persen atau sebesar 7,26 persen peer tahun.
Adapun pencapaian angka inflasi secara akumulasi pada semester pertama 2015 sebesar 0,84 persen, tercatat sebagai pencapaian akumulasi inflasi Bali yang terendah selama kurun waktu tahun tahun terakhir untuk periode yang sama yaitu Januari-Juni.
Sumber : bali.antaranews.com