Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengimbau masyarakat supaya bijak memanfaatkan kegiatan pasar murah dan tidak digunakan untuk menimbun bahan pokok.
"Jangan ada yang nakal memborong barang untuk dijual kembali. Beri kesempatan bagi yang lain," kata Sudikerta saat datang ke pasar murah yang digagas oleh lembaga Sudikerta Leadership, di Lapangan Puputan Margarana Denpasar, Minggu.
Menurut dia, kegiatan yang menggandeng Perum Bulog dan sebuah produsen minyak goreng kemasan tersebut sangat membantu meringankan beban masyarakat Bali dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.
"Seperti kita ketahui, meningkatnya kebutuhan masyarakat pada bulan Ramadhan dan menjelang hari raya dapat mempengaruhi harga kebutuhan pokok di pasaran," ucapnya.
Oleh karena itu, Pemprov Bali telah mengambil sejumlah langkah untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok pada pelaksanaan bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Langkah tersebut antara lain pelaksanaan pasar murah di sejumlah kabupaten oleh Disperindag Bali.
Sudikerta berharap, akan lebih banyak lagi pihak yang tergugah untuk berpartisipasi dalam kegiatan pasar murah karena kehadirannya sangat dinanti oleh masyarakat.
"Saya ingin kegiatan pasar murah tidak hanya dilakukan di Denpasar, selanjutnya saya ingin kegiatan seperti ini dilaksanakan di daerah pelosok, karena masih banyak saudara kita yang membutuhkan," katanya.
Sebagai tanda dimulainya kegiatan pasar murah, Sudikerta didaulat untuk melayani penukaran kupon pada bagian penjualan minyak goreng kemasan yang dijual Rp7.000 untuk satu liternya.
Tiap pengunjung dibatasi hanya bisa membeli dua liter minyak goreng dengan terlebih dulu mengambil kupon yang disediakan pihak panitia.
Selain minyak goreng, kebutuhan lain seperti telur, beras, bawang merah, bawang putih, daging sapi dan daging ayam juga dijual pada kegiatan pasar murah kali ini.
Guyuran hujan terlihat tidak menyurutkan semangat para pembeli yang didominasi kalangan perempuan untuk berbelanja.
Ketut Rahayu, seorang pengunjung pasar murah dari Desa Tanjung Bungkak menyebut harga yang ditawarkan lebih rendah dari pasaran. "Bawang merah di pasar harganya Rp30 ribu, di sini dapat Rp25 ribu. Minyak goreng sejenis di pasaran bisa sampai Rp13.000, di sini dijual Rp7.000," ucapnya.
Sumber : Bisnis Bali