Mangupura (Antara Bali) - Sebanyak 15.000 ekor sapi Bali yang tersebar di sejumlah kelompok peternak dan sentra pembibitan sapi lokal di Kabupaten Badung, siap dijadikan indukan karena sudah memiliki usia di atas dua tahun.
"Dari data yang kami miliki kurang lebih sebanyak 15.000 ekor sapi dari total 28.000 populasi sapi Bali di Badung siap menjadi indukan," kata Kabid Produksi Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Gede Rama Bargawa di Mangupura, Sabtu.
Ia menerangkan, dari total 28.000 ekor populasi sapi Bali di Kabupaten Badung ini tersebar di enam kecamatan atau pedesaan yang ada di daerah itu.
Gede Rama mengharapkan, dari total 15.000 ekor sapi indukan yang sudah cukup usia itu dapat dikembangbiakkan melalui proses inseminasi buatan (IB), sehingga menambah populasi sapi Bali di daerah setempat.
Dari 15.000 ekor sapi indukan itu, paling banyak terdapat di Sentral Peternakan Sapi Desa Sobangan yang jumlahnya mencapai kurang lebih 988 ekor yang juga sudah pernah beranakpinak.
Sebelumnya, Pemkab Badung telah melakukan 1.000 panen pedet atau anakan sapi pada 23 November 2016 lalu itu merupakan hasil inseminasi buatan (IB) yang dikumpulkan dari seluruh kelompok ternak yang ada di Kabupaten Badung.
"Anakan indukan sapi ini lah yang pada 23 November 2016 kembali disebarkan ke sejumlah kelompok peternak di Kabupaten Badung agar kembali dikembangbiakkan," ujarnya.
Dalam panen itu, dibuka Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa serta dihadiri Staf Ahli Bidang Inovasi dan Teknologi Kementerian Pertanian (Kementan) Syukur Iwantoro, Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali Putu Sumantra.
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa saat itu mengatakan Pemkab Badung siap menjalankan program pemerintah pusat untuk menggalakkan upaya khusus sapi induk wajib bunting (Upsus Siwab), agar mampu menjadi daerah pembibitan sapi secara berkualitas dan berkuantitas.
Sumber: Antara Bali